LANJUTAN DARI
PERANG DUNIA KESATU…..
Saat Jerman
menemukan kotak tomat yang misterius itu, ia berpikir bahwa ini adalah situasi
yang mendebarkan. Sebelum membuka kotak itu, ia menggumam, mengapa di tempat
seperti ini ada tomat? Ia lalu memeriksa isi kotak itu dengan memukulkan stik
kayunya ke kotak itu. Seketika, kotak itu bergerak dan terdengar suara “whua!”
dari dalam kotak itu. Jerman sangat
kaget karena itu. Dari dalam kotak, terdengar lagi suara “Halo! Aku adalah peri
kotak tomat! Aku kesini untuk menjadi temanmu!”. Tetapi, Jerman tidak mempercayai suara itu, ia langsung mengatakan pasti
ada sesorang di dalam kotak ini. Lalu, suara itu kembali terdengar, dan
mengatakan “Tidak! Tidak ada seseorang di dalam sini. Kumohon jangan
membukanya!!!!!”.
Tetapi, Jerman
tetap tidak mempercayai perkataan itu. Ia malah mencoba membukanya. Ternyata,
kotak itu sangat sulit membukanya. Tetapi, Jerman
tetap bersikeras membukanya untuk mengetahui isi dalam kotak itu, dan
mengatakan “Tunjukkan identitasmuu!!!!”
BRAK!! Akhirnya ia mampu membuka kotak itu. Dan betul
dugaannya, di dalamnya ada seseorang. Ternyata orang itu adalah Italia. “WAAA!!!! AKU SANGAT MINTA
MAAF!!! AKU MEMANG BUKAN PERI ASLI!!!! KUMOHON! KUMOHON! JANGAN SAKITI
AKU!! AKU AKAN MELAKUKAN APA SAJA
UNTUKMU!! AKU AKAN MELAKUKAN APA SAJAAAAA!!!!!!” teriaknya.
Jadi ini… orang yang aku lawan sekarang… Bukannya aku
harus melawan Kekaisaran Roma? pikir
Jerman. Ia lalu menarik Italia keluar dari kotak itu. “Huaa…..
aku harus memakan pasta sebelum aku mati…. Pasta…. Pasta!!!!!!” rengek Italia. Lalu, Jerman menanyainya, apakah dia Roma
Antiqua yang dia cari-cari selama ini. “Ha? Kau tahu kakek Roma? Aku adalah
cucunya! Aku adalah orang yang sangat menyukai pasta dan pizza! Waah… aku kira
kau adalah orang yang suka melakukan penyiksaan atau sesuatu….” jawabnya.
Jerman yang baru sadar lalu kaget sekali. Italia lalu mengatakan ingin berteman
dengannya, tetapi perkataan itu dipotong Jerman,
dengan menekankan kayu bedilnya ke pipi Italia,
sambil mengatakan “AKU TIDAK AKAN TERTIPU! MATI KAU, PEMAKAN PASTA!!” . Italia lalu jatuh tak berdaya. Setelah
peristiwa bertemu dengannya, semua rencana Jerman
hancur.
CHIBITALIA
“Hei! Holy
Roman! Berhenti menyakiti Italia!”
kata Perancis kecil. Italia lalu melapor kepada Perancis kecil, bahwa Holy Roman sangat menyeramkan. Holy Roman mengatakan bahwa itu adalah
pemaksaan untuk menjadi bagian kekaisarannya. Tetapi, Italia tetap membantah, karena kakeknya mengatakan bahwa dirinya
tidak bisa melakukan itu. Lalu, ia tetap memaksa Italia dengan menyiksanya
kembali. Perancis yang melihat itu
langsung kaget, dan ingin memarahinya kembali. Tetapi Holy Roman sudah tahu apa yang akan dilakukan Perancis, dan lalu berduel dengan Perancis. Karena tidak ingin Italia
melihat hal yang tidak diinginkan, Spanyol
muda lalu menawarkan Italia churros.
Setelah Kekaisaran Roma lenyap, Italia mempunyai koleksi negara-negara kecil. Dia memiliki banyak
adat, daratan, sejarah yang bagus, seni, dan agama.
Tetapi, bagi negara-negara tetangganya, mereka tidak
dianggap kuat, dan sering menyiksa mereka. Bermula dari Perancis dan yang lainnya, saat mereka menyerang salah satu bagian Italia dengan mudah.
DAN SEKARANG KEMBALI KE PERANG DUNIA KESATU…
Aku telah sukses menangkap Italia, tapi… setelah ia menyanyi, tertawa, dan membuat suara yang
keras, dia ternyata sama sekali tidak berguna bagiku…. gumam Jerman. “Hei, apa kau tidak memikirkan
sesuatu untuk kabur dari penangkapanku ini?” tanya Jerman. “Mengapa aku kabur? Di sini aku mendapatkan makanan, dan
aku juga malas ikut berperang…” jawab Italia.
Jerman pun marah dan mengatakan
bahwa jika kau mengatakan dirimu sebagai tentara, kau harus memikirkan cara
untuk kabur yang terbaik. Tetapi, Italia
tidak mendengarkan apa yang Jerman
katakan, dan malah tidur. Jerman
tambah emosi, dan akhirnya memaksa Italia
kabur dengan membuka pintu rumahnya. Akhirnya, Italia terpaksa keluar pintu. Tetapi, di luar ia hanya
bercakap-cakap dengan wanita cantik yang ada di luar sana. Karena sudah merasa
puas, ia pun masuk kembali ke rumah Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar